TAJUKNEWS.COM/ Karanganyar. - Dalam kunjungan kerja Menteri Perdagangan
Zulhas menyebut harga di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah terlalu murah sehingga bisa merugikan petani.
"Kalau 23 ribu kan berarti belinya Rp10 (ribu) atau 13 ribu di petani. Petaninya rugi. Biaya menanamnya enggak cukup," imbuhnya.
Tak hanya cabai, Zulhas juga melihat harga komoditas pangan lainnya juga menurun. Seperti telur dan daging ayam.
"Ayam sudah mulai turun. Tadi kita lihat dari Rp40 ribu per kg, di sini sudah Rp38 ribu per kg. Telur masih tinggi tapi enggak naik lagi. Kemarin Rp32 ribu sekarang sudah Rp31 ribu per kg," katanya.
Ia mengakui penurunan harga produk unggas tidak secepat yang diharapkan.
Pasalnya, kenaikan daging ayam dan telur di tanah air dipicu oleh lonjakan harga pakan dan bibit ayam. Akibatnya jumlah pasokan yang tidak dapat memenuhi permintaan.
"Memang perlu waktu. Ayam kan nggak bisa bertelur sehari dua ya. Saya kira minggu depan, dua minggu lagi turun lagi ya," katanya.
"Secara umum (harga kebutuhan pokok) turun. Inflasi kita kan year on year 3,5 persen. Bulan ini malah lebih rendah lagi," katanya.
Lebih lanjut, Zulhas mengklaim secara umum harga kebutuhan pokok di tingkat nasional relatif terkendali. Terbukti dengan inflasi rata-rata yang di angka 3,5 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Karanganyar, Martadi menjamin pasokan kebutuhan pokok di daerahnya. Sehingga, diharapkan harga bahan pangan di Karanganyar dapat terkendali.
"Untuk daging ini kan menjadi perhatian kita jangan sampai ada harga-harga yang melonjak. Termasuk minyak, bawang, dan cabai," Pungkasnya.
@Sonny/Tajuknews.com/tjk/07/2023.
#ZulkiliHasan #Cabai #PasarMalangjiwan