TAJUKNEWS.COM, Aceh Singkil. – Apical, pengolah minyak
nabati global terkemuka dengan jejak global yang berkembang, bersama dengan
Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH), telah resmi menandatangani Nota
Kesepahaman (MoU) untuk mempromosikan Produksi, Perlindungan, dan Inklusi (PPI)
Compact di Kabupaten Aceh Singkil.
Target PPI Compact akan tercapai terutama melalui pelaksanaan salah satu
program utama yaitu Program Sustainable Living Village (SLV) atau Desa Hidup
Berkelanjutan.
Program SLV adalah
program inklusif pemangku kepentingan yang menggunakan model penghidupan
berkelanjutan melalui kolaborasi dengan mitra, masyarakat, dan penduduk desa,
untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dan keberlanjutan penghidupan. Program
SLV akan mengimplementasikan kegiatan yang berkontribusi pada PPI Compact,
seperti melakukan studi dasar yang komprehensif tentang Lingkungan, Sosial dan
Tata Kelola (ESG) untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang intervensi tingkat
desa ke lanskap, pemetaan petak pemangku kepentingan di lapangan dan
mengidentifikasi kawasan HCV/HCS, serta memfasilitasi inkubasi bisnis untuk pembiayaan
SLV agar layak dan memenuhi persyaratan perbankan (bankeable).
Nota kesepahaman tersebut
merupakan komitmen bersama untuk mendorong dampak sosial yang positif bagi
masyarakat dan lingkungan, dan menandai dimulainya kemitraan selama tiga (3)
tahun. MoU tersebut ditandatangani oleh Program Director IDH, Nassat Idris dan
Director of Sustainability Apical Group, Bremen Yong Kin Kong. Penandatanganan
MoU tersebut disaksikan oleh Drs. Azmi, MAP, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh
Singkil, dan Kepala Bappeda Aceh Singkil, Ahmad Rivai, SH.
Wilayah Aceh Singkil
memiliki peran penting dalam melindungi Ekosistem Leuser, 2,6 juta hektar hutan
tropis dan rumah spesies Sumatera seperti orang utan, badak, harimau Sumatera,
dan gajah. Di Singkil, konversi ilegal yang cepat untuk perkebunan kelapa sawit
menjadi tantangan bagi kelestarian ekosistem yang vital ini. Namun, deforestasi
tidak secara langsung membawa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
berdampak pada penghidupan para petani swadaya.
“Pemerintah Aceh Singkil
menyambut baik dan mengapresiasi seluruh pihak yang terliibat – IDH Apical,
serta komunitas – yang telah menginisiasi dan berperan aktif pada program SLV
ini. Kami berharap program ini dapat membantu peningkatan sosial ekonomi bagi
masyarakat Aceh Singkil,” jelas Drs. Azmi, MAP, Sekda Kabupaten Aceh Singkil.
Apical, pengolah minyak nabati global terkemuka dengan jejak global yang berkembang, telah resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mempromosikan Produksi, Perlindungan, dan Inklusi (PPI) Compact di Kabupaten Aceh Singkil.18/01/2023. bersama dengan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) dengan melalui Program SLV akan mengimplementasikan kegiatan yang berkontribusi pada PPI Compact, seperti melakukan studi dasar yang komprehensif tentang Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang intervensi tingkat desa. @Sonny/Tajuknews.com/tjk/01/2023. |
Pada Februari 2022,
dengan fokus menciptakan dampak sosial, lingkungan, dan bisnis yang positif,
Apical telah meluncurkan peta jalan keberlanjutannya, Apical2030. Di bawah pilar
strategis keempat Apical2030 yakni Kemajuan Inklusif, program SLV bertujuan
membina masyarakat dengan memberdayakan mata pencaharian mereka.
Program SLV juga berupaya
untuk mengentaskan kemiskinan, mengangkat dan membina masyarakat dengan
mendorong inklusi dan meningkatkan mata pencaharian sekaligus memastikan
kelestarian lingkungan. Inisiatif yang disesuaikan dengan komunitas yang
berbeda akan dikembangkan dengan tujuan meningkatkan pembangunan kapasitas dan
pemberdayaan masyarakat dengan berkolaborasi dengan mitra lokal – Yayasan
Ekosistem Lestari dan Forum Konservasi Leuser.
“Kami sangat bersyukur
diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan IDH dan masyarakat untuk
mengimplementasikan program yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus masyarakat
setempat. Kami memahami bahwa komunitas yang berbeda memiliki kebutuhan yang
berbeda dan bahwa program CSR bukanlah satu ukuran untuk semua. Dengan SLV,
kami berharap dapat mengentaskan kemiskinan, meningkatkan dan memelihara mata
pencaharian masyarakat dengan menjembatani kesenjangan pengetahuan dan
peningkatan kapasitas,” kata Bremen Yong.
IDH dan APICAL memiliki
kesepahaman untuk mengembangkan kemitraan dalam proyek co-funding untuk
mempromosikan PPI Compact dengan program SLV sebagai pilar utama. Compact, yang
telah dilaksanakan di Aceh Tamiang, terbukti menjadi model efektif yang terukur
dalam mendukung inisiatif Provinsi Aceh untuk mempromosikan kelapa sawit
berkelanjutan di dua belas kabupaten sumber di Aceh.
“Upaya untuk memastikan
kelestarian lingkungan, dan keadilan sosial dan ekonomi sangat penting dalam
mendorong perubahan jangka panjang yang positif yang akan berdampak pada
lingkungan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih baik. Kami berharap dapat
bekerja sama dengan Apical sebagai bagian dari koalisi dalam mempromosikan
kelapa sawit berkelanjutan dengan fokus pada inklusi petani kecil. Proyek
inisiatif ini akan diperluas untuk berkontribusi pada target Provinsi kelapa
sawit berkelanjutan,” tambah Nassat Idris.
Program SLV difokuskan
untuk memelihara masyarakat dengan memberdayakan mata pencaharian melalui
penciptaan dampak lingkungan yang positif, menjembatani kesenjangan pengetahuan
dan menghasilkan peluang sosial ekonomi untuk mengurangi kesenjangan
kesenjangan dalam masyarakat. “Kami berencana meluncurkan program yang dibuat
khusus di bawah inisiatif SLV di beberapa komunitas Aceh pada Q2 di tahun 2023,
dengan tujuan mendukung 30 desa melalui program tersebut pada tahun 2030,”
tambah Bremen Yong.