TAJUKNEWS.COM, Jakarta. - Perusahaan minuman kekinian dengan merek Teguk, bakal membuka gerai di New York, Amerika Serikat. CEO Teguk Indonesia Maulana Hakim mengatakan, Teguk akan hadir di New York pada pertengahan September tahun ini.
Maulana mengatakan, dengan upaya dan kerja keras yang dilakukan dari awal mula bisnis minuman Teguk di tahun 2018, akhirnya Teguk bisa mulai ekspansi ke luar negeri. Ia menceritakan, awalnya Teguk merupakan gerai penjual thai tea.
“Rencananya Teguk akan goes to New York, gerainya sudah ada, di sentral kota New York, tidak jauh dari Time Square. Mungkin bulan depat kami akan di New York Insya Allah, pertengahan September,” kata Maulana secara virtual Kamis (18/8/2022).
Ia mengatakan dasar pendirian Teguk berawal dari perilaku masyarakat yang terbiasa membeli minuman dalam kemasan. Dia bilang banyak orang pada saat itu juga sudah membeli minuman dalam kemasan cup untuk dibawa ke rapat, belajar, dan berbagai acara lainnya. Namun kala itu, kebanyakan produk minuman kemasan cup berharga mahal, " Tuturnya.
"Dengan tren tersebut, Teguk hadir dengan membidik masyarakat menengah ke bawah. Di sisi lain, tingkat belanja konsumen menengah ke bawah saat itu juga sedang tinggi, sehingga membuka kesempatan bagi Teguk untuk mengoptimalkan potensi pasar.
“Saat itu, didominasi dengan tren-tren (minuman cup) dari luar negeri dengan harga yang cukup tinggi baik kopi maupun non kopi. Di sisi lain, usia 18-25 sudah memiliki kemampuan yang konsumtif, dan itu menjadi dasar Teguk berkembang. Teguk saat itu mengeluarkan produk teh yang terjangkau dengan value yang lebih tinggi,” ujar dia.
Teguk awalnya hadir dengan produk Thai Tea seharga Rp 5.000 dengan konsep open kitchen dan pembeli bisa melihat bahan baku pembuatan produk. Mulai dari produk teh impor dan diramu dengan bahan-bahan lainnya.
"Kami termasuk yang telat masuk ke kategori online atau gofood ini. Tapi, kita berprinsip daripada enggak sama sekali. Di tahun 2019 kita coba-coba dengan online dan surprisingly itu basis penjualan kit anaik menjadi 32.000. Ternyata online ini bisa membeli lebih banyak dari rumah,” ungkap dia.
Maulana percaya bisnis yang ia jalankan bisa tumbuh berkelanjutan dengan transformasi ke digital. Ia mengaku pertumbuhan saat ini jauh dua kali lipat lebih besar daripada di tahun 2019. “Gofood cukup lengkap, dan sekarang konsumen kita sudah tumbuh dua kali lipat dari yang terakhir. Sekarang, pertumbuhan kita di online cukup bagus dan kontribusinya cukup besar, langkah selanjutnya adalah go international,” kata dia.
Konsepnya, bahan baku kita tidak kalah dengan yang premium, tapi dengan harga yang terjangkau. Kita juga menjual makanan yang unik dan khas, seperti odading misalnya,” kata dia. Maulana mulai bergabung dengan penjualan online Gofood dari tahun 2019. Sepanjang setahun mengembangkan bisnis, Maulana menggunakan sistem marketing yang konvensional. Dia percaya, jika pelanggan menikmati dan suka dengan produknya, akan secara langsung akan membuat kostumer kembali lagi untuk membeli.
Hingga saat ini, ia masih mempertahankan konsep tesebut. Namun di tengah era digital yang tumbuh pesat, penjualan secara online juga tidak kalah diminati oleh pelanggan Teguk. Awalnya pertumbuhan konsumen Teguk hanya sekitar 25.000 orang saja, sehingga untuk berkembang perlu adanya transformasi.
Pertumbuhan penjualan yang terus meningkat mendorong Maulana untuk melakukan inovasi. Ia mulai mencoba menjual minuman jenis kopi dan coklat. Tak hanya itu, ia juga menambahkan makanan seperti roti untuk turut dijual di gerai Teguk. “Keberhasilan itu merambat ke kategori lain, ada kopi, coklat dan lain-lain," Pungkasnya.
@Sonny/Tajuknews.com/tjk/08/2022.