TAJUKNEWS.COM, Jakarta. - BNPB adalah Badan yang menangani semua bencana, baik itu bencana alam, bencana kemanusiaan, sampai bencana pandemi.
Kegiatan Forum Diskusi Terfokus ( FGD) khusus untuk membuat petunjuk pelaksanaan ( juklak) yang di adakan di Jl Raya Pejajaran, Bogor( 19/08/21) yang lalu khusus membahas tentang Pasar Tangguh Bencana.
Yang di bahas dalam diskusi tersebut bagaimana penanganan para pengelola pasar, baik stake holder yang ada di pasar menangani bencana yang ada di pasar baik itu pasar rubuh, pasar kebakaran, dan lainnya, saat dihubungi Media Tajuknews.com di Jakarta 26/08/2021.
Andrian Lame Muhar, SE, Msi Ketua 1 yang membidangi hubungan antar lembaga INKOPPAS dalam acara diskusi tersebut memberikan masukan- masukan seputar Tentang penanganan Petunjuk pelaksanaan( juklak) pasar tangguh bencana.
" PPKM dari level 2, 3, dan 4 berdampak bagi pedagang pasar, menurut pedagang pasar hal tersebut merupakan bencana, para pedagang lolos dari covit dan dengan pasar di buat 50 % yang bisa masuk menyebabkan para pedagang tidak lolos dari bencana kelaparan, karena para pedagang pasar tidak memiliki pendapatan yang pasti," Ujar Andrian .
Keterangan Andrian lebih lanjut " BNPB sebagai Stake Holder dari Pemerintah seharusnya juga ikut menangani masalah sosial yang terjadi dari para pedagang pasar, contohnya dengan adanya 5 M yaitu mencuci tangan, memakai masker apakah bisa menjamin para pedagang pasar itu setiap hari menggunakan masker yang benar- benar bersertifikasi setidaknya para pedagang pasar hanya menggunakan masker kain, sekarang Pemerintah bilang masker kain harus di lapisi dengan masker medis, dan untuk masker medis ini pedagang pasar tidak mempunyai biaya untuk membeli, seharusnya Pemerintah( BNPB) ikut andil menyediakan/ menyumbang masker medis tersebut, dan juga memberikan stimulus- stimulus yang penting untuk pedagang pasar".
INKOPPAS mengadakan digitalisasi merupakan upaya memberikan stimulus- stimulus kepada pedagang pasar agar para pedagang pasar lebih mudah mendapatkan market- market mereka, kalau pasar di tutup hingga 50%.
Hasil forum diskusi pasar tanggap bencana salah satunya membentuk satgas. Satgas ini terdiri dari Perwakilan Pedagang Pasar,Perwakilan dari pengelola pasar, perwakilan dari pemerintah, khususnya BNPB, dan perwakilan dari keamanan setempat (seperti polres, polda, dan sebagainya). Dan, untuk relawan relawan yang ikut hadir, khususnya dari masyarakat umum tidak diperbolehkan karena ini nanti dipantau oleh negara.
"Harapannya,dengan penurunan level para pedagang sudah mulai giat kembali. Sampai kapan pandemi ini berakhir apabila Pemerintah tidak menyadari dalam menangani ini. Bisa jadi akan terjadi lagi level 4 atau bahkan level 5. Sampai akhirnya pasar ditutup, maka kehidupan para pedagang pasar akan sangat miris sekali," pungkas Andrian.
Sonny/Tajuknews.com/tjk/08/2021