Jandi Satrio Wibowo Pasaka saat menerima toga dari Presiden Mahatir Mohamad di Kuala Lumpur,Malaysia sebagai lulusan terbaik Beasiswa Petronas. |
TAJUKNEWS.COM, Jakarta. - Saatnya dunia berubah, sudah bukan rahasia lagi jika industri dunia vaksin semenjak kasus kontroversial virus H5NI yang menggunakan data virus Flu Burung yang di duga di selundupkan oleh kepala lab NAMRU yang juga diduga manjadi sebuah panggung perang inteligent Amerika Serikat yang mempunyai kantor di area lingkungan kemenkes. Sudah tidak asing pula jika Bu Siti merupakan tahanan politik yang di kondisikan melalui tahanan korupsi KPK.
Presiden Jokowi pasti akan mencari dan menegakkan kebenaran bagi peradaban mahluk hidup di muka bumi ini, saya yakin tidak ada yang menjadi mustahil sebagai presiden yang sudah di undangan ke makam nabi Muhammad Saw bersama dengan istrinya, dan yakin dengen hati yang tulus untuk perjuangan Indonesia.
Kombinasi President Jokowi dan Siti fadilah merupakan panggilan Ibu Pertiwi bagi dunia Internasional, 2 Putra Putri bangsa sekali lagi di perlukan untuk mengguncang Dunia , mari kita maafkan dengan siapa yang bersalah dan siapa yang menjebak, itu semua tidak penting, karena kita dalam situasi perang; saya menyebut perang dunia dalam istilah perang antar ilmuwan.
Ibu Siti, Ibu Mega, Presiden Jokowi, mereka adalah murni roh bung karno yang selalu memperjuangkan kemerdekaan, keadilan, kesetaraan bangsa-bangsa di dunia. Menganalisa kasus bu Siti yang sudah menjalani masa 3/4 hukuman, dan sudah saatnya menjadi Pejuang Kemerdekaan kembali adalah hal mutlak yang Indonesia perlukan, apa yang di hadapkan beliau ada murni pelanggaran hak afasi universal yang di akui PBB dan telah di akomodasi dalam undang-undang No 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, permenhukam bertentangan dengan undang-undang dan UUD 45. Prof Romlu atmasasmita sebagai pendiri KPK juga menyatakan Bahwa permenhukham tentang syarat remisi dan lepas bersyarat tidak berlaku bagi napi korupsi “
Ini yang menjadi menarik, semua putra putri bangsa kembali bergerak, corona menjadi momentum agar semua pejabat tinggi pemerintah harus amanah dan Penuh tanggung jawab akan memberi manfaat bagi bangsa Indonesia.
Satrio yakin duet Jokowi dan bu Siti di dunia kesehatan ini akan menjadi titik perjuangan dunia dalam status “we are at war’ -seperti president emmanuel macron, tidak heran jika Eropa menutup semua perbatasan, china menutup perbatasan, singapore menutup perbatasan dan semua menjadi status “we are at war “ dibungkus menjadi “menjaga virus”
Mari kita dukung presiden Jokowi mengevaluasi kasus proses tahanan korupsi atas bu Siti, proses kpK yang begitu cepat dalam menahan bu Siti, yang dibentuk membantu kasus korupsi anar buahnya tabun 2012, namun kasus tersebut tabun 2016, mari kita kupas tuntas, bolak balik 7 x ke KPK tirai ada bukti yang Kuat, namun ini perjuangan keadilan belum usai di negara ini, kita lihat sesuatu yang besar akan terjadi .
Sudah saatnya kita tampilkan bu Siti Fadilah menjadi tandingan Bill Gates intuì posassi jabatan Global health Governance, inilah peluang Indonesia untuk menawarkan tokoh pejuang kesehatan ke WHO, karena Indonesia perlu simbol perlawanan , Ibu Pertiwi memanggil kita , mari kita bergerak dan saatnya dunia berubah
Jandi Satrio Wibowo Pasaka, “ Bu Siti Fadilah ,Jokowi diminta Bebaskan sebagai Pahlawan Kesehatan dan Dunia Perlu Bu Siti sebagai Pejuang ‘Shot Transparancy”
Saatnya dunia berubah, sudah bukan rahasia lagi jika industri dunia vaksin semenjak kasus kontroversial virus H5NI yang menggunakan data virus Flu Burung yang di duga di selundupkan oleh kepala lab NAMRU yang juga diduga manjadi sebuah panggung perang inteligent Amerika Serikat yang mempunyai kantor di area lingkungan kemenkes. Sudah tidak asing pula jika Bu Siti merupakan tahanan politik yang di kondisikan melalui tahanan korupsi KPK.
Presiden Jokowi pasti akan mencari dan menegakkan kebenaran bagi peradaban mahluk hidup di muka bumi ini, saya yakin tidak ada yang menjadi mustahil sebagai presiden yang sudah di undangan ke makam nabi Muhammad Saw bersama dengan istrinya, dan yakin dengan hati yang tulus untuk perjuangan Indonesia.
Kombinasi President Jokowi dan Siti fadilah merupakan panggilan Ibu Pertiwi bagi dunia Internasional, 2 Putra Putri bangsa sekali lagi di perlukan untuk mengguncang Dunia , mari kita maafkan dengan siapa yang bersalah dan siapa yang menjebak, itu semua tidak penting, karena kita dalam situasi perang; saya menyebut perang dunia dalam istilah perang antar ilmuwan.
Ibu Siti, Ibu Mega, Presiden Jokowi, mereka adalah murni roh bung karno yang selalu memperjuangkan kemerdekaan, keadilan, kesetaraan bangsa-bangsa di dunia. Menganalisa kasus bu Siti yang sudah menjalani masa 3/4 hukuman, dan sudah saatnya menjadi Pejuang Kemerdekaan kembali adalah hal mutlak yang Indonesia perlukan, apa yang di hadapkan beliau ada murni pelanggaran hak afasi universal yang di akui PBB dan telah di akomodasi dalam undang-undang No 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan, permenhukam bertentangan dengan undang-undang dan UUD 45. Prof Romli atmasasmita sebagai pendiri KPK juga menyatakan Bahwa permenhukham tentang syarat remisi dan lepas bersyarat tidak berlaku bagi napi korupsi “
Ini yang menjadi menarik, semua putra putri bangsa kembali bergerak, virus corona menjadi momentum agar semua pejabat tinggi pemerintah harus amanah dan Penuh tanggung jawab akan memberi manfaat bagi bangsa Indonesia. Saatnya Dunia Berubah!
Satrio yakin duet Jokowi dan bu Siti di dunia kesehatan ini akan menjadi titik perjuangan dunia dalam status “we are at war’ -seperti president emmanuel macron, tidak heran jika Eropa menutup semua perbatasan, china menutup perbatasan, singapore menutup perbatasan dan semua menjadi status “we are at war “ dibungkus menjadi “menjaga virus”
Mari kita dukung presiden Jokowi mengevaluasi kasus proses tahanan korupsi atas bu Siti, proses KPK yang begitu cepat dalam menahan bu Siti, yang dibentuk membantu kasus korupsi anak buahnya tahun 2012, namun kasus tersebut tahun 2016, mari kita kupas tuntas, bolak balik 7 x ke KPK tidak ada bukti yang Kuat, tersangka yang man ? namun ini perjuangan keadilan belum usai di negara ini, kita lihat sesuatu yang besar akan terjadi.
Sudah saatnya kita tampilkan bu Siti Fadilah menjadi tandingan Bill Gates untuk posisi jabatan Global health Governance, BPJS Global, inilah peluang Indonesia untuk menawarkan tokoh pejuang kesehatan ke WHO, karena Indonesia perlu simbol perlawanan , Ibu Pertiwi memanggil kita , mari kita bergerak dan saatnya dunia berubah!
Sonny/Tajuknews.com/tjk@Mar/2020.