DR. John N. Palinggi, MM MBA,, Ketua Umum ARDIN . Foto: Sonny /Tajuknews.com/tjk@10/2019. |
Tajuknews.com, Jakarta. - Prediksi kursi-kursi menteri telah di panggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak pengamat memberikan pendapat nya terkaitan kursi menteri dari berbagai Parpol maupun Profesional, dan itu melalui pernyataan berbagai pengamat Politik yang telah mengetahui langkah Jokowi untuk menentukan hak prerogatif seorang Presiden.
Proses penjaringan Menteri ini adalah di dahului dengan wacana-wacana dari semua pihak bahkan ada yang mengusulkan personil dan bahkan ada sendiri nya yang mengusulkan tetapi itu adalah bagian dari dinamika demokrasi dimana kita sendiri menghormati semua pendapat baik dari poltik maupun pihak –pihak profesional lainnya dan.
"Pak Jokowi terus terang saya katakan beliau sangat akomodatif terhadap pikiran pikiran ataupun saran dan usul terkait pekerjaan nya secara khusus penjaringan calon menteri tetapi pada akhirnya saya katakan, apapun yang di nyatakan partai politik atau para pihak dari luar yang pada akhirnya, Pak Presiden adalah menentu terakhir dan dalam kapasitas nya sebagai memiliki hak prerogatif artinya keputusan multlak yang tidak bisa dipantau oleh siapapun pada saat dia katakan, " ujar DR. John N. Palinggi MM MBA selaku pengamat Sosial dan Politik di Jakarta, 22/10/19.
"Pastinya kalau ekonomi digital dikembangkan kita juga ingin
maju sebagai negara maju dan meniru negara-negara lain sebagai negara China dan
lain-lain itu. Tetapi bahwa di
daerah-daerah itu belum memahami itu dan mungkin akan terjadi problem yang
secara besar-besaran untuk mencapai hal itu dengan ekonomi digital kita bisa
connecting dengan negara-negara maju di dunia untuk supaya kita juga bisa
dipercaya dan dengan demikian akan memperoleh dana pembangunan nasional dalam
rangka pelaksanaan program-program yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden, " Cetus John.
Jadi jangan takut ada masalah dengan perkembangan inovasi
karena kita tidak tetap-tetap seperti itu saja mesti berkembang, pengharapan
selalu tetap di gantungkan karena pemimpain yang sikap pesimis dia tidak akan
mencapai sesuatu untuk mencapai hal yang besar pemimpin itu memiliki pikiran
yang besar iya bahwa nanti kita lihat dengan pikiran besar itu ,mudah-mudahan akan
tercapai yang besar.
"Banyak pesimistis pikiran-pikiran yang tidak tercapai saya kira itu, kesampingkan dulu kita tidak bisa membangun negara dengan cara berpikir kecil, berpikir pesimis, berpikir negatif , apalagi menghina-hina jangan sampai situ. Kita yakin kedepan ini akan lebih baik".
"Banyak pesimistis pikiran-pikiran yang tidak tercapai saya kira itu, kesampingkan dulu kita tidak bisa membangun negara dengan cara berpikir kecil, berpikir pesimis, berpikir negatif , apalagi menghina-hina jangan sampai situ. Kita yakin kedepan ini akan lebih baik".
" Setiap orang yang tidak produktif harus diberhentikan itu yang keras pidato Bapak Presiden, bahwa ada pihak yang ide menyatakan bahwa masalah hukum tidak sentuh, itu tidak mungkin pelaksana pembangunan tanpa ada dasar hukum.
"Mengenai ucapan Presiden tentang 2045 adalah pengantungkan harapan agar bisa dicapai disana dengan pengantungan setiap 200 setiap bulan itu, 27 juta income perkapita tentu mengarah kesana harus ada, dengan katakan lah ada relevansi untuk tingkatan sepert itu maka kita berusaha memacu pembangunan agar masing-masing pihak saling mendukung, " Ujarnya.
|
Pikiran pikiran yang berseberangan dan yang mendukung , masuknya Pak Prabowo saya kira itu sekali dinamika demokrasi harus dihormati tetapi dalam membangun negara siekali lagi saya, " katakan bahwa istilah-istilah koalisi di Indonesia selalu dipermainkan untuk keliru koalisi itu adalah mencukupkan suara untuk memenangkan perdebatan yang sedang dilakukan di parlemen jadi mencukupkan suara tidak ada koalisi permanen dengan selesai pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maka semua pihak berhadapan dengan posisi yang sama dan bisa melakukan hal apapun sepanjang menurut dia, bisa berguna bagi kepentingan bangsa dan negara, dan itulah namanya negarawan," Jelasnya.
"Dan bisa duduk bersama pada orang yang berbeda saat kepentingan bangsa dan negara diletakkan kepentingan pribadi dan golongan. jadi untuk itu tidak ada masalah Pak Prabowo".
"Menteri muda yang dari bisnis tentu membawa pengharapan yang bagus tentu mereka berpikir Enterpreunerkan bahkan bagaimana menghasilkan baik setiap pengusaha itu selalu orientasinya adalah keuntungan, na bagaimana dia berfikir supaya menguntungkan negara tetapi orientasi dia karakternya itu harus berubah tidak lagi seperti pedagang tetapi dia mentaati semua aturan-aturan prosedur dan hukum yang berlaku dali sistem pemerintan administrasi negara jadi yang penting bagi mereka adalah penyesuain diri terhadap sistem administrasi negara," tutur John.
Ada satu undang -undang yang ditertibkan yang bisa merubah sistem birokrasi dibidang perijinan namun harus di awasi kebawah. jangan seperti yang lalu investor tercatat tetapi sangat kurang ada secara inplementasi harus diawasi kalau memang kurang dan itu perlu dibantu.
"Saya kira itu efek efesiensi , efeksifitas dari capaian , karna kemarin pidato Bapak Jokowi adalah Bapak Presiden bahwa kita butuh pencapaian yang riil bukan prosedur, serta layanan yang baik. Dan Bapak Presiden sudah tekankan itu berharap eselon yang ada di bawah nya , para pembantu dengan penyesuaikan diri sampai Bupati, Walikota dan Gubernur untuk menyesuaikan jangan lagi sangat sulit ditemukan dan sulit menemukan.
Kalau sebagai pengusaha seharusnya selalu berpikiran positif, sebab pikiran-pikiran negatif saya kira," Dia sudah kalah dalam bertarung jadi pengusaha itu harus memiliki karakter yang tidak menyerah, tidak usa memiliki pikiran kekuatiran selama ini. Pengusaha yang benar artinya tidak melanggar hukum yang tidak lakukan kredit macet, tidak menipu sana sini dan tidak menghina Pemerintah, tidak melanggar hukum selama itu tidak dilakukan saya yakin, pengusaha itu akan panjang " Pungkas John.
Sonny/Tajuknews.com/tjk@10/2019.