Pelihara Kesehatan Lingkungan Kerja, KRI Teluk Bintuni 520 Difumigasi
Trionenews.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan fumigasi di kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 yang sandar di dermaga Demak Selatan BD 1 Koarmada II, Suraba ya, Senin (14/1/2019). KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Letnan Kolonel Laut (P) Suroto ini baru saja melaksanakan dukungan operasi angkutan laut untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala.
Fumigasi dilakukan dalam rangka upaya pemeliharaan alutsista dan menjaga komponen-komponen peralatan utama lainnya unsur kapal perang jajaran Komando Lintas Laut Militer.
Menurut Kadiskes Kolinlamil Letkol Laut (K) dr. Herman Gofaradi, Sp.OT. Kegiatan fumigasi yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari program kerja Diskes Kolinlamil yang diselengggarakan setiap triwulan dengan skala prioritas untuk pemeliharaan kapal perang dari serangan hama diantaranya tikus, kecoa, lalat, laba-laba dan hama lainnya yang dapat merusak kelengkapan peralatan dalam mengoperasikan kapal perang.
Demikian pula, kegiatan fumigasi ini juga dapat membasmi keberadaan nyamuk aedes aegypti yang dapat menyebabkan demam berdarah maupun jenis nyamuk anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria yang mungkin bersarang di kapal perang.
Selain itu, dengan fumigasi tersebut diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan lingkungan yang sehat didalam kapal perang terutama bagi anak buah kapal selama melaksanakan kegiatan dan aktivitas dikapal perang dalam kegiatan operasi maupun selama dipangkalan.
Kegiatan fumigasi oleh tim Diskes Kolinlamil ini berjumlah 6 orang dengan dibantu dari 4 personel Balai Pengobatan Satlinlamil Surabaya dengan pelaksanaan fumigasi mulai dari penyemprotan/pengasapan sampai bekerjanya obat secara efektif dibutuhkan waktu sekitar 20 sampai 24 jam dengan kondisi ruang-ruang kapal perang tertutup rapat dengan menggunakan obat jenis Methyl Bromide 98 %. Sedangkan untuk bagian atau daerah pojok-pojok kapal, setelah dilaksanakan fumigasi disebarkan Mephos berbentuk tablet guna memaksimalkan pemusnahan tikus, kecoa, lalat dan laba-laba serta hama lainnya. Dan selanjutnya dilaksanakan pengeluaran asap yang mengandung obat tersebut dengan membuka ruang-ruang kapal dan dilaksanakan penyedot udara dengan menghidupkan blower/penyedot udara sampai dinyatakan kondisi aman dan sehat sesuai alat pengukur kesehatan.
Trionenews.com/Guf/tri1©2019.